Mengatasi keramik kopong merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh pemilik bangunan, terutama saat proses pembangunan atau renovasi tengah berlangsung. Kondisi keramik yang kopong tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar jika dibiarkan terlalu lama.
Kalau kamu sedang mengalami masalah ini di proyek bangunanmu, tenang saja! Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengatasi keramik kopong dengan pendekatan profesional. Mari simak penjelasannya sampai tuntas!
Ciri-Ciri Keramik yang Kopong
Sebelum kamu mengambil langkah untuk memperbaikinya, penting untuk memahami terlebih dahulu seperti apa ciri-ciri keramik yang kopong. Permasalahan ini seringkali tidak terlihat secara kasatmata, sehingga diperlukan ketelitian agar penanganannya tepat sasaran.
1. Suara Hampa Saat Diketuk
Cara paling umum untuk mengecek keramik kopong adalah dengan mengetuk permukaan keramik menggunakan gagang obeng atau alat lain. Jika terdengar suara hampa atau nyaring, itu menandakan adanya rongga udara di bawah permukaan keramik.
2. Keramik Terasa Goyah
Keramik yang tidak merekat dengan baik pada substrat biasanya terasa goyah saat diinjak. Sensasi ini menunjukkan bahwa keramik tidak memiliki daya rekat optimal terhadap permukaan lantai atau dinding.
3. Keramik Tidak Menempel Sempurna
Kondisi ini bisa terlihat dari sisi atau sudut keramik yang mulai terangkat, meski belum sepenuhnya lepas. Ketika ditekan, kamu mungkin merasakan pergerakan kecil yang menjadi tanda keramik tersebut kopong.
4. Retak di Permukaan Keramik
Keramik kopong sangat rentan retak, terutama jika terkena beban berat. Retakan ini muncul karena tidak adanya daya tahan struktural dari bagian bawah keramik.
5. Perbedaan Warna dan Bentuk Nat
Jika kamu melihat perbedaan warna atau nat yang mulai pecah atau mengelupas, bisa jadi itu merupakan indikasi bahwa keramik sudah mulai mengangkat atau mengalami popping.
Baca Juga: 8 Cara Membersihkan Nat Keramik yang Menghitam
Penyebab Keramik Kopong
Setelah mengetahui ciri-cirinya, sekarang saatnya kamu memahami apa saja yang bisa menyebabkan keramik menjadi kopong. Dengan mengetahui penyebabnya, kamu bisa mencegah masalah ini muncul kembali di proyek berikutnya.
1. Penggunaan Perekat yang Tidak Sesuai
Penggunaan jenis mortar atau perekat yang tidak sesuai dengan jenis dan ukuran keramik dapat menyebabkan daya rekat yang lemah. Contohnya, keramik ukuran besar memerlukan perekat khusus dengan daya sebar dan rekat lebih tinggi.
2. Ketebalan Aplikasi Mortar Tidak Merata
Aplikasi mortar yang terlalu tipis atau tidak merata bisa menciptakan rongga udara di bawah keramik, yang kemudian menyebabkan kopong saat kering.
3. Permukaan Substrat Tidak Siap
Substrat yang tidak dibersihkan dengan benar, masih lembap, atau tidak rata akan mengganggu proses adhesi mortar dan menyebabkan keramik tidak menempel sempurna.
4. Proses Instalasi yang Terburu-buru
Memasang keramik terlalu cepat tanpa memberi waktu curing pada substrat atau tanpa teknik pemadatan yang tepat juga dapat memicu popping.
5. Perubahan Suhu dan Kelembapan Ekstrem
Kondisi lingkungan seperti panas berlebih atau kelembapan tinggi dapat menyebabkan keramik mengembang atau menyusut, lalu terangkat dari substrat.
Baca Juga: Cara Pasang Keramik Lantai Kamar Mandi yang Baik dan Benar
Cara Mengatasi Keramik Kopong: 8 Tips Profesional
Menghadapi keramik kopong memang menyebalkan, tetapi bukan berarti tidak bisa ditangani. Berikut beberapa tips profesional untuk mengatasi keramik kopong yang bisa kamu terapkan di proyek bangunanmu.
1. Identifikasi Area Kopong Secara Menyeluruh
Lakukan pengecekan menyeluruh pada seluruh area keramik untuk mengetahui seberapa luas kerusakan yang terjadi. Tandai keramik yang kopong agar memudahkan proses perbaikan.
2. Bongkar Keramik dengan Hati-Hati
Gunakan alat pahat dan palu kecil untuk melepas keramik kopong secara perlahan tanpa merusak keramik yang masih melekat kuat di sekitarnya.
3. Bersihkan Permukaan Substrat
Pastikan permukaan substrat benar-benar bersih dari debu, sisa perekat lama, dan minyak. Hal ini penting untuk memastikan daya rekat maksimal saat pemasangan ulang.
4. Gunakan Perekat Keramik yang Tepat
Pilih mortar instan yang sesuai dengan kebutuhan proyek, terutama jika kamu menggunakan keramik granit atau ukuran besar. Gunakan produk dengan formula tinggi daya rekat dan fleksibilitas tinggi.
5. Aplikasikan Mortar Secara Merata
Gunakan trowel bergerigi untuk mengaplikasikan mortar secara merata pada permukaan substrat dan bagian belakang keramik (back buttering). Ini membantu meminimalkan rongga udara.
6. Tekan dan Atur Ulang Keramik
Pasang kembali keramik sambil ditekan kuat dan digeser sedikit untuk memastikan penyebaran mortar secara optimal di seluruh permukaan bawah.
7. Lakukan Perawatan Setelah Instalasi
Hindari menginjak atau memberikan beban berat pada keramik selama proses curing berlangsung (umumnya 24–48 jam) agar hasil pemasangan maksimal.
8. Gunakan Produk Pendukung Berkualitas
Pertimbangkan untuk menggunakan self-leveling floor atau screed sebagai dasar yang rata dan kuat agar daya rekat keramik lebih optimal dan tahan lama.
Keramik kopong bukan hanya soal tampilan estetika yang terganggu, tetapi juga bisa menimbulkan kerusakan struktural yang serius jika tidak segera diatasi.
Dengan memahami ciri-ciri keramik kopong, mengenali penyebabnya, serta mengikuti tips profesional dalam mengatasi keramik kopong, kamu bisa mengembalikan kualitas dan kekuatan permukaan lantai atau dinding dalam proyek konstruksimu.
Baca Juga: 5 Cara Menentukan Titik Awal Pasang Keramik Lantai
Pilih Mortar Perekat Terbaik dari Mortar Utama!
Untuk memastikan pemasangan keramik lebih rekat dan tahan lama, kamu perlu menggunakan mortar berkualitas tinggi. Mortar Utama menyediakan berbagai pilihan Mortar Perekat Keramik yang dirancang khusus untuk menjawab tantangan di lapangan.
Beberapa produk unggulan yang bisa kamu pilih antara lain:
1. MU-410 & MU-L410 Self Leveling Floor (Underlayment)
Produk ini ideal untuk kamu yang membutuhkan dasar lantai dengan permukaan rata dan stabil sebelum pemasangan keramik. Sangat cocok digunakan sebagai substrat untuk keramik ukuran besar, agar hasil akhirnya presisi dan bebas kopong.
2. MU-440 Floor Screed
Mortar instan ini digunakan sebagai lapisan dasar untuk aplikasi keramik atau finishing lantai lainnya. Cocok untuk proyek yang memerlukan permukaan kokoh dan rata pada lantai interior maupun eksterior.
3. MU-443 IndoorBase Floor
Pilihan terbaik untuk area dalam ruangan dengan kebutuhan finishing keramik atau vinyl. Produk ini dirancang untuk daya rekat tinggi dan hasil permukaan yang halus serta kuat menahan beban.
Dengan rangkaian produk Mortar Utama, kamu bisa memilih solusi perekat yang paling sesuai berdasarkan ukuran keramik, kondisi substrat, dan kebutuhan spesifik proyekmu. Jadi, tak perlu ragu untuk mempercayakan proyek konstruksi dan renovasimu pada Mortar Utama.
Dapatkan Mortar Instan siap pakai berkualitas hanya di Mortar Utama sekarang juga! Pastikan setiap proyek bangunanmu lebih kokoh, presisi, dan bebas keramik kopong!